Pernah merasakan aroma air hujan yang jatuh
dan menari diatas tanah? Ada rasa rindu disana. Yang terdengar namun tak pernah
mau menampakan batang hidungnya. Suaranya yang bersentuhan dengan udara lalu
menyapu angin dengan rasa yang ntah akan pergi kemana. Hujan, yang selalu
merindukan. Dirindukan? Semoga saja.
The fireworks, mungkin tidak akan pernah
tahu, jika kita melihatnya. Siapa yang peduli? Siapa yang dilihat dan siapa
yang melihat. Lalu, maukah peduli dengan siapa yang menuggu dan siapa yang
ditunggu? Merindukan dan dirindukan? Salah siapa ada mereka? Si –di dan si –me itu?
Katanya, don’t fly, you’ll leave me.
Dijawabku I was sitting, staying here and
waiting, but the one who left is you!
“I’m not leaving you!”
“iya, da yang pergi mah gak akan sadar, kan
yang nunggu yang kerasa mah”
He answer who is left? And why you let the
one who left leaving you?
I smiled. Wanna cry. Missing him missed him.
Thinking.
I never let the one who left me leaving, he
is just left!
I was talking with myself, it was me? Who let
you left? Or you yourself? Its not our fault, ‘the fault is in our time’. I cried and found you, you was hurt and found
me. Thanks to them who hurted us and make us saw each other, and now I missed
you.
This is the light conversation, tapi kenapa
semuanya memang butuh untuk dibicarakan? Akan sejauh mana, rasa rindu membawa
sejauh mana yang katanya pergi itu merindukan.
No way the one who left you just leave, I sure
you let ‘him’ leaving you!
I let ‘him’ left because he want left. Who want
leave, let him leave. I pray he will come to me soon.
There is no answer, he didn’t read. Or not
yet? Just wait.
Sepertinya hujan lelah, dia tak lagi
kembali, berhenti dan pergi. Aku yakin, dia tak akan pernah menyerah, karena
dia percaya, yang ditanah tidak pernah menolak kedatangannya. Bahkan selalu
merindukannya. Menginginkannya dan bertanya tanya kapan akan kembali? Lalu, apa
jadinya jika si Hujan yang dirindukan tak mau lagi kembali? Jika saja Hujan
punya rasa sakit hati, mungkin ia tak mau lagi kembali.
Semoga yang katanya pergi cepat kembali,
jikapun tak lagi ingin kembali, tak perlu lagi kembali. Bersikaplah seperti
hujan, kembali hanya sekedar bertanya kabar, cukup mengagumkan. Akulah penghuni
tanah yang katanya basah, menunggu hujan yang katanya menghujam.
Sama seperti hujan. Kamu akan selalu
dirindukan. Kembali atau terganti. Aku bisa
menunggu, tapi tak akan pernah mengejar. Berharap untuk hujan datang, lalu
apakah kamu pernah dengar cerita tentang tanah mengejar hujan? Kerjaannya hanya
menunggu, berharap terkadang berdoa untuk meminta, datang kembali dan tidaknya
itu bagaimana si Hujan.
Sama seperti hujan. Kamu akan selalu
dirindukan.
Tue,
December 8
0 komentar:
Posting Komentar
:)