Harus
bersanding dengan seeorang yang sudah tidak lagi aku sayangi adalah hal
tersulit yang pernah aku alami, berpura pura mencintai walau sejujurnya hati
sakit dan terlukai. Tak ada yang salah, hanya jaraklah yang membuat semua ini
berubah. Aku tak bisa tanpa teman, tanpa perhatian dan tanpa sapaan sayang, dan
aku butuh itu dalam jarak dekat, bukan jarak yang puluhan bahkan ratusan
kilometer. aku butuh seseorang yang bisa mendamaikan suasana, menghangatkan
dinginku, mendinginkan panas hatiku, menyejukkan malamku, dan kembali hadir
dihadapanku saat aku butuh someone yang harus menenangkanku. Aku lelah jika
harus terus berkutat dengan ponsel dan semacamnya, menanyakan kabar melalui
benda persegi panjang itu amatlah melelahkan, tak bisa menyentuhnya, merasakan
aromanya, adalah suatu keengganan dalam hariku. aku muak jika harus terus
mengabarinya setiap menit, detik bahkan, karena jarak yang membuat semua ini
terjadi, walau bukan hanya itu, kini hadir sesosok pria yang belakangan ini
mengisi lembar demi lembar kekosongan hati karena ditinggal pergi ia yang
menjauh ntah kemana. Tak ada yang salah disini, namun lambat tapi pasti aku
sudah tak memiliki rasa yang sama padanya seperti dulu, aku lebih merasa nyaman
dengan dia yang baru, yang siap dan siaga selalu ada kapan dan dimanapun aku
ingin pergi lepaskan kegundahan hati. Dia yang baru? adalah temanku, dan itu
pernyataan beberapa waktu lalu, dan kini ia aalah kekasihku, kekasih yang
berbeda, berbeda hingga aku tak mungkin masuk dalam rumah TuhanNya. (Diiiiii)
Ntah
apa yang belakangan ini terjadi, ia semakin menjauh, semakin menjauh menjauh
dan berubah. Aku tak lagi mengenalinya, dia yang dulu, yang amat mengerti dan
baik hati. Kini berubah menjadi seseorang yang tidak aku kenali, tidak aku
pahami. Adakah laki laki lain disana? Yang dapat menggantikan posisiku
dihatinya? Yang dapat menjadi sandaran dalam setiap letihnya. Aku disini, dan
kamu disana, kita sudah tidak lagi di tempat yang sama, namun kita selalu dekat
saat bulan masih dapat kita lihat. Berkali kali aku bertanya “apa yang salah?”
dan kau hanya diam tak menjawab. Aku risau, aku takut kehilanganmu, dan rasa
kehilangan itu semakin menjadi saat seorang pria mengaku mencintaimu. Seorang
pria? Dan itu adalah temanku sendiri, dan temanmu juga, ya teman kita! Teman
yang selama ini aku percaya akan menjagamu disaat aku jauh, namun kini ia
berganti status menjadi kekasihmu. Bisa dibayangkan betapa sakitnya aku? Betapa
kecewanya aku? Tak ada yang salah memang, namun tidakah mengerti aku jika aku
tidak baik baik saja tanpamu. Tak bisakah sekali lagi kita benahi hubungan ini.
Aku sayang kamu, melebih yang kamu tau, tapi rasanya kamu lebih nyaman dengan
dia dan lebih memilih menjauh dariku, itukah maumu diiiiii? Aku lelah
mencintaimu.. (koko)
Melihat
seorang teman sedih sendiri, kacau tak bersuara, hanya sesekali diam dan
menyatakan jika dia baik baik saja adalah lebih menyakitkan dibanding ia
memukul wajahku. Parasnya cantik dan manis, aku menyukainya, ntah dimulai sejak
kapan rasa itu muncul, tapi seolah olah semua itu membuatku semangat untuk
mengawali pagi, dengan dia dan tanpa dia, semenjak rasa itu muncul aku bingung
sendiri, haruskah aku berpura pura tak memiliki rasa, atau lekas ungkapkan dan
siap terima semua resiko. Sebagai seorang laki laki, aku merasa jika aku lebih
baik mengungkapkan. Dimulai dengan mengakui rasa yang dimiliki ini pada
kekasihnya, seorang pria yang sudah beberapa ratus hari menjadi temanku. Untungnya
aku mengabarinya lewat ponsel, jika langsung mungkin ia sudah menghajarku. Tapi
semua itu tak lantas membuat masalah usai, ia harus tau dan aku memberi tahu
keadaan ini padanya. mereka putus(red dia dan kekasihnya) dan kini si cantik
nan manis itu menjadi kekasihku. Jahatkah aku? Lalu apa yang harus aku lakukan
jika semua ini sudah terjadi. Berpura pura menyesali? Atau terus melanjutkan
hidup yang penuh pelangi ini? Ntahlah, yang aku tau, aku sayang dia dan dia
sayang aku. Kita saling nyaman dalam sebuah hubungan suci walau kami tak tau
akan jadinya apa status ini. Karena saat ini, cara kami berdoapun tak sama. (cino)
0 komentar:
Posting Komentar
:)