ketika tak bisa bicara, maka tuliskanlah, jika tak mampu menuliskan, maka tersenyumlah, setidaknya mereka tidak akan tahu jika kamu sedang tidak baik baik saja..

Pantai Kuta

Senin, 14 Mei 2012

| 0 komentar

Pantai Kuta..

Sang mentari iringi perjalanan hari itu, dengan semangat aku dan mereka ayunkan langkah kaki ini. Menanti sosok indah ciptaanNya. Roda empat itu mengantarkan aku dan mereka. Ke sebuah tempat yang indah tiada tara. Semua beawal dari rodan empat itu. Entah siapa yang salah, atau memang ini jalan Sang Kuasa untuk melengkapi pengalaman kita. Pergi bersama itu hal yang biasa. Ada yang lebih indah di pantai Kuta, ditemani oleh deburan halus sang ombak, dengan langkah malas kita berjalan. Semua berawal dari partisipan yang hanya menampung 20 orang. Kita aku dia dan dia lagi bergegas menaiki roda empat itu. Dengan nada senang, kita banyak bercerita. Waktu kian tepati janjinya, kita sampai di Pantai Kuta. Tempat yang indah, bertaburkan triliunan butir pasir yang mampu terhempaskan.
Perjalanan kian menarik, kala mereka tak kunjung jua tiba. Hati resah, gelisah, ntah harus berbuat apa. Diam dan terus menanti keputusan. Aku dan mereka terus saja berbicara, tak henti hentinya mengeluh. Setelah lelah, saat itulah klimaks dari semua cerita hari itu, namun apalah daya. Kita tak bersama mereka, dan kita hanya kita. Tanpa mereka dan hanya bersama kita, pantai, mentari, dan senja. AwanNya mulai menghitam, mengisyaratkan senja akan tiba. Perlahan kita berjalan, menyisir panjang jalan. Sebelahnya adalah pantai kuta bersama senja, namun apalah daya, jalan ini memaksa tuk terus kita melangkah. Menurut saja, terus berjalan hingga menemukan titik dari semua persitiwa. Dan terputuskanlah untuk melihat senja, berbalik arah ketempat sedari tadi kita cemas menunggu. Menyusuri garis pantai Kuta, dengan paras letih, kita terus melangkah.
 Tapi taukah teman? Disanalah saat kita saling menjaga, disanalah saat kita saling mengerti, disanalah saat kita saling melindungi, disanalah saat kita saling menenangkan. Rasakan itukah? Mungkin itu garisNya. Memang sedikit memaksa dan tanpa kendali dan mau kita, tapi tahukah dibalik semua itu ada sebuah keindahan yang tersirat. Dia meminta kita untuk tetap bersama, hanya kita. Tanpa mereka, menikmati ciptaanNya hanya bersama kita. Alangkah indahnya moment itu, saat sunset indah itu kita lirik bersama. Memang terlihat tak seindah yang di fikirkan, tapi tela’ah lebih jauh tentang keadaan itu, bukankah itu memanglah jalanNya? Yang mengizinkan kita tuk memiliki waktu khusus hanya untuk kita. Yang meminta dan memaksa kita bersama menikmati keindahan ciptaanNya, dan hanya kita. Waktu khusus untuk kita di Pantai Kuta, istimewa. Senja kian menarik sinar itu, kini kita hanya kita. Mencari titik dimana harus kembali,  dengan langkah perlahan, kita tetap berjalan. Bukankah itu sungguh romantis kawan? Berjalan santai ditemani sunset pantai Kuta. Saat itu memang kita yang tak mengerti, jika itu adalah waktu khusus hanya untuk kita nikmati. Tapi karena bertubi tubi kicauan, hingga kita tak sanggup fikirkan. Terus melangkah, sunsetpun menampilkan klimaks dari keindahan. Sungguh CiptaanNya yang luar biasa. Indah sunset itu seindah moment kita saat itu. Masih ingatkah? “ HAPPY B’DAY LILIAN”, tanpa sengaja kita membantu dia, turis manis yang ingin berbagi cerita tentang her girlfriend. Baginya kita membantunya. Satu lagi keindahan moment itu, membantu turis manis itu dihari pentingnya.
 Kembali menyisiri garis pantai yang teramat panjang, walau berat, kita tetap melangkah. Cantiknya sunset itu, membuatku ingin selalu menatapnya. Namun dengan kita tetap bersama, itu lebih indah dan menarik bagiku. Sunset yang indah dengan moment indah pula, kita abadikan. Dan terciptalah foto bersama di Pantai Kuta. Indah bukan ? sungguh Pantai Kuta memberikan warna yang indah untuk kita. Deburan ombaknya, seakan menari nari temani langkah kaki. Sunset cantiknya, seakan iringi perjalanan kita. Adakah yang kurang saat itu? Tentunya tidak, semua itu teramat indah, jika kita memang sadari betul dan memahami untuk mengerti. Kawan, pantai Kuta tetap indah. Bersama ombaknya, sunsetnya, pasir putihnya, air birunya. Semuanya tetap menawan indah. Terbentang luas tak ada habisnya hingga ujung mata memandang. Inilah ciptaanNya. Menciptakan Pantai Kuta, untuk saksi kebersamaan kita..
Just with us, and special time just for us
That’s beautiful Guys..

Special to XI IPA
19:39
12/05/2012
drk
aku tidak pandai bicara, menghitungpun aku tak pintar. lebih baik menuliskan agar bisa terdengar. maafkan segala kekurangan,terimakasih sudah membaca..