ketika tak bisa bicara, maka tuliskanlah, jika tak mampu menuliskan, maka tersenyumlah, setidaknya mereka tidak akan tahu jika kamu sedang tidak baik baik saja..

Terimakasih matematik~

Rabu, 20 Maret 2013

| 0 komentar

Dan kini aku tau, titik terbodoh dalam hidup adalah ketika aku mengerjakan soal matematika, dimana dalam 50 soal itu aku hanya bisa mengisi 6 soal yang belum pasti kebenarannya. Mengapa begitu tragis? Dimeja ini, yang seharusnya menghitung aku malah lebih senang untuk menulis, ntah apa tujuannya yang jelas aku hanya mengikuti keinginanku diwaktu darurat ini. Sedari tadi, integral, logaritma, trigonometri dan kawan kawannya meminta bahkan memaksaku untuk segera menuntaskannya, namun lagi lagi aku hanya tersenyum sambil berkata “Maaf sayang, aku tak bisa” konyol memang, namun mau bagaimana lagi? Ingin rasanya melambaikan tangan lalu mengibarkan bendera putih, tapi rasanya itu tak mungkin. Lebih baik aku memandang sekitarku, melihat dan memperhatikan kawan kawan yang sedang berjuang dengan macam macam expresi. Mereka begitu menggemaskan! Dan aku hanya tersenyum bersama lembar jawaban yng rapi, bersih, kosong dan teramat manis itu. Terimakasih matematik~

aku tidak pandai bicara, menghitungpun aku tak pintar. lebih baik menuliskan agar bisa terdengar. maafkan segala kekurangan,terimakasih sudah membaca..