ketika tak bisa bicara, maka tuliskanlah, jika tak mampu menuliskan, maka tersenyumlah, setidaknya mereka tidak akan tahu jika kamu sedang tidak baik baik saja..

yearns

Selasa, 27 Oktober 2015

|


Hari ini, ada yang berubah, pergi, dan tak pamit tak mau lagi kembali
Kemarin, ada yang datang seenak jidatnya, membuat senang lalu tertawa
Esok? Siapa yang tahu. Semoga semua baik baik saja
Aku bilang, Ibu aku rindu
Balasnya pulang saja
Tapi mengapa rasanya rumah jauh disana
Homie..
Ada kucingku disana, dan aku rindu
Aku putar sebuah lagu dinyanyikan oleh teman lalu di VN dari seorang teman, namanya Heri, benar benar Kawan, dan aku sangat menyayangi. Anak yang sangat berbakti, dua adik perempuan yang cantik lalu membuatnya pusing. Lagunya bernyanyi “sekian lama aku mencobaaaa…” sudahlah. Aku rindu.
Apakah sekarang sedang musim rindu? Lalu, kapan hentinya si Rindu ini? Zidny (seorang teman) kemarin bercerita, ia sedang rindu, lalu menangis. Aku sedang rindu. Aku juga menangis. Apakah rindu terhenti setelah menangis? Dan ternyata tidak. Sepertinya harus bertemu, lalu bagaimana jika si dia yang dirindu ini tidak lagi disini? A Uki aku rindu.
Masih sebuah VN dari Heri “tapi ku tak bisaaaaaaaa… jauuuuuh……… jauuuuh” kira kira begitu bunyinya. Jauh dan rindu. Aku telpon dia malam tadi, kita banyak bercerita. Ia ceritakan kekhawatirannya mengenai kedua adik perempuannya, bertanya tentang apa yang ku lakukan saat ini, ku ceritakan semuanya dan aku bilang aku rindu. Mengapa kata rindu tidak juga berujung?
Something makes me curious. Whether there are people out there who miss me?
Kali ini di playlist terputar sebuah VN dari seorang kawan, disitu ia menyanyikan lagu dari Secondhand Serenade, Your Call. One of my fav song. Tapi aku sedang tidak rindu si kawan ini, dia berubah, dan berubah, terus berubah hingga aku enggan lagi, ah sudahlah.
Kemarin, tentang kemarin, terimakasih. Untuk segalanya. Apapun itu. hari ini, terimakasih untuk hari ini, terimakasih. Untuk segalanya. Apapun itu. esok? Mari berdoa.
Ada yang berbicara diam diam, lalu pergi, hilang dan masih tidak kembali, membuat rindu. Apa bahagianya adalah membuat rindu? Jahatnya dia!
Ayah, aku rindu. Tak pernah aku ucapkan didepannya. Dan dia pasti tahu, aku rindu. Ayah terlalu cerdas, sehingga ia sudah tahu segala macam tentang his second daughternya ini, termasuk merindunyaaa…….
Homie.
Miss, Miss, Miss mereka bertiga berbeda.
Jika rindu, itu hanya satu, saat ini. Jika rindu. Jika dan Rindu. Jika saja mereka tak pernah ada. Rasanya terlelap tak sesulit ini. If Rindu never rise, if and if.
“Will you stay awake for me, I don’t wanna miss anything, I don’t wanna miss anything” awake – secondhand serenade.
Rindu, kemarin kamu mengaku. Katanya lelah, tapi masih saja memaksa menjumpai, aku tanya, rindu? And he nodded. And now, its my turn, miss, miss and miss. Three of the them. Sudahlah, sepertinya kamu sedang ingin pergi. Pergilah, sudahlah.
Ada yang mengaku rindu, lalu tak tahu.
Ibu, aku rindu.

0 komentar:

Posting Komentar

:)

aku tidak pandai bicara, menghitungpun aku tak pintar. lebih baik menuliskan agar bisa terdengar. maafkan segala kekurangan,terimakasih sudah membaca..